Senin, 23 Januari 2012

INOVASI STRATEGI PEMASARAN



INOVASI STRATEGI PEMASARAN


Salah satu pilar utama dalam bisnis adalah tentang finansial. Butuh dukungan finansial yang memadai untuk menjalankan sebuah usaha dan aspek ini pula yang menjadi salah satu penentu kemampuan sebuah bisnis untuk bisa menjaga sustainabilitasnya.

Jika bicara tentang finansial dalam bisnis, bukan hanya tentang seberapa banyak modal usaha yang anda siapkan untuk menjalankan bisnis, tetapi juga seberapa banyak uang yang bisa anda hasilkan dari bisnis yang anda jalankan. Banyak bisnis yang dibangun dengan modal usaha yang cukup banyak sehingga biaya operasional bisnis aman untuk jangka waktu satu tahun misalnya, tetapi pada akhirnya tumbang juga. Dan tidak sedikit usaha yang dibangun dengan modal pas-pasan, tetapi mampu menjaga sustainabilitasnya sebagai sebuah entitas bisnis bahkan mampu melakukan ekspansi yang menakjubkan. Dari sini, kita bisa menarik sebuah hipotesis : kemampuan sebuah usaha untuk menjaga sustainabilitasnya ditentukan oleh kemampuannya mencetak uang.

Kemampuan mencetak uang tersebut tidak semata ditentukan oleh seberapa inovatif produk/jasa yang anda tawarkan. Kami melakukan analisa sederhana, ternyata kemampuan menciptakan produk yang inovatif tidak selalu berbanding lurus dengan respons positif pasar terhadap produk tersebut. Setidaknya ada dua alasan mengapa produk (yang disebut) inovatif tersebut tidak diterima dengan baik oleh pasar, pertama, karena inovasi yang diciptakan tidak atau kurang memberikan kebermanfaatan bagi konsumen. Dengan kata lain, inovasi yang anda ciptakan belum tentu selaras dengan kebutuhan pasar saat ini. Kedua, kekurangmampuan pelaku bisnis dalam mengkomunikasikan produknya dengan baik. Sehingga pasar tidak teredukasi dengan baik tentang nilai dari produk anda tersebut.

Fakta lain, ada banyak pelaku bisnis dalam setiap jenis usaha. Kompetisi dalam bisnis menjadi sebuah keniscayaan. Yang mampu bertahan adalah mereka yang mampu memenangkan persaingan. Mungkin saja produknya sama, dalam artian tidak ada inovasi yang cukup berarti, hanya beda merk dan labelnya saja. Dalam kasus seperti ini kemampuan memenangkan persaingan lebih ditentukan oleh kemampuannya memengaruhi konsumen. Kemampuan memengaruhi konsumen tersebut akan berdampak pada peningkatan market-sharenya. Sehingga bisa ditarik hipotesis kedua : produk yang inovatif belum tentu direspons positif oleh pasar, yang dibutuhkan adalah inovasi dalam strategi pemasaran.

Dari hipotesis pertama dan kedua kita bisa melihat korelasinya secara jelas dan tegas. Bahwa kemampuan sebuah bisnis mencetak uang sangat ditentukan oleh inovasinya dalam strategi pemasaran.

Banyak bisnis yang dijalankan dengan stratgei pemasaran yang itu-itu saja, atau sebut saja dijalankan secara konvensional. Sementara itu perilaku pasar senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Perubahan perilaku pasar harus diimbangi dengan strategi pemasaran yang lebih up to date. Dulu, mungkin dengan membuka toko (di lokasi strategis) konsumen akan datang dengan sendirinya. Ini adalah strategi “menunggu bola”. Kemudian para pelaku bisnis sadar bahwa strategi ini tidak lagi relevan pada saat ini, maka kemudian merubah strateginya, dari menunggu bola menjadi “menjemput bola”. Jika dulu pelaku bisnis berharap konsumen datang, dalam strategi “menjemput bola” ini, pelaku bisnis yang mendatangi konsumen. Pelaku bisnis menjadi lebih aktif melakukan pendekatan kepada konsumen secara langsung. Strategi ini dinilai cukup efektif. Tetapi apakah strategi ini masih relevan saat ini?

Ya, dalam konteks tertentu, strategi “menjemput bola” masih cukup relevan. Tetapi ingat, kompetisi dalam bisnis semakin ketat. Setiap pelaku bisnis berusaha mempertahankan dan bahkan berusaha memperluas pasarnya. Seperti dalam permainan sepak bola, bagaimana anda bisa menjemput bola, jika bolanya sedang di ‘gocek’ oleh pemain lawan. Dalam konteks tersebut strategi menjemput bola tidak lagi relevan. Anda harus berusaha “merebut bola” jika ingin memenangkan persaingan. Disinilah anda butuh inovasi dalam strategi pemasaran.

Bagaimana anda bisa merebut bola tanpa melakukan pelanggaran, tanpa harus mendapat ganjaran kartu kuning dari wasit. Bagaimana strategi anda untuk bisa melakukan penetrasi pasar dengan lebih kuat. Bagaimana strategi anda untuk bisa mempertahankan existing costumers sekaligus mampu mendapatkan lebih banyak new costumers. Anda akan dipandu untuk dapat menciptakan inovasi pemasaran yang jitu dengan mengikuti workshop EASY MARKETING (1 day workshop) tanggal 23 Februari 2012 di Hotel NOVOTEL Manggadua Square, Jakarta. Pendaftaran peserta dan informasi lebih lanjut, hubungi 021 583 583 33 atau 085 8822 8822 8 (Sisca), 085 648 072 509 (Philipus).

Seminar Easy Marketing ini diselenggarakan oleh Formula Bisnis Indonesia (FBI) - For Better Indonesia, sebuah lembaga pelatihan bisnis (business coaching) yang telah dan berhasil membantu menaikkan performa bisnis dari para pelaku usaha secara signifikan melalui coaching. FBI telah melakukan coaching pada lebih dari 300 perusahaan dari berbagai jenis usaha antara lain : Manufaktur, Garmen, Konveksi, Asuransi, Telekomunikasi, IT & Solutions, Gymnasium, Restoran, Jasa Ekspedisi, Majalah, TV Cable, Architect, Design Interior, Fotografi, Clothing, Bengkel, Peternakan, Makanan & Minuman, Jamu, General Trading, dan lain-lain. [RAY]