Minggu, 09 Desember 2012

10 Kesalahan Yang Bisa Mengancurkan Bisnis Anda (Bagian 1)



10 KESALAHAN YANG BISA MENGHANCURKAN BISNIS ANDA (Bag.1)
Oleh : Ray Asmoro *)
Twitter : @ray_asmoro

Menurut Michael E. Gerber (dalam bukunya The E-Myth) dikatakan bahwa pada umumnya 80% usaha/bisnis baru mengalami kebangkrutan dan gulung tikar pada tahun pertama. Dari sisa 20% yang mampu bertahan, 80%nya tutup di empat tahun pertama. Praktis hanya 4% saja usaha/bisnis baru yang mampu bertahan hingga tahun kelima. Jadi jika ada 100 usaha/bisnis baru tahun ini maka di tahun kelima, hanya akan tersisa 4 usaha/bisnis saja.
Tulisan ini tentu saja tidak untuk membuat para usahawan (business owner) menjadi takut. Justru pendapat Michael E. Gerber yang di dapat dari hasil survey tersebut diatas seharusnya dijadikan sebagai peringatan bahwa roda usaha/bisnis tidak berjalan dan menggelinding begitu saja. Pembeli tidak datang begitu saja ketika anda sudah buka toko. Keuntungan tidak serta merta didapat ketika anda mulai membangun sebuah bisnis. Besarnya omset tidak lantas menjamin bahwa anda akan mendapat keuntungan yang besar pula. Alih-alih membangun usaha/bisnis karena ingin kebebasan finansial tetapi yang didapat justru tekanan yang membuat kepala pusing dan serasa mau pecah.
Kami (Formula Bisnis Indonesia - For Better Indonesia) banyak sekali bertemu dengan business owner. Dari mereka, kami banyak mendengar keluhan tentang bisnis yang mereka jalankan, sebagian bersedia kami bantu dengan program coaching dan telah merasakan manfaatnya yang luar biasa. Sebagian lagi masih tidak percaya bahwa apa yang dilakukannya selama ini salah atau kurang tepat dan ngotot melakukan cara-cara sama yang sebelumnya sudah terbukti tidak berhasil. Dari pengamatan kami selama ini, kami menyimpulkan  –paling tidak-  ada 10 hal yang menyebabkan kehancuran usaha/bisnis.

1. KESALAHAN KEPUTUSAN INVESTASI
Masih terekam dengan jelas di ingatan kita, pada tahun 90an bisnis wartel (warung telepon) merebak luar biasa. Kondisi pada saat itu membuat beberapa orang berpikir bahwa bisnis wartel sangat prospektif. Kemudian mereka membangun bisnis yang menyediakan jasa telekomunikasi SLJ, SLJJ, SLI. Dengar-dengar bisnis tersebut menjanjikan profit margin hingga 40% kala itu. Satu dua wartel beroperasi dan terlihat menguntungkan, maka bisa ditebak yang lain akan ikut membangun usaha yang sama. Dan benar era 90an, telah menjadi trend bisnis, wartel ada dimana-mana, setiap 100 meter hampir bisa dipastikan kita akan menjumpai wartel. Lalu beberapa tahun kemudian bisnis wartel bertumbangan satu persatu. Rontoknya bisnis wartel salah satunya karena teknologi komunikasi berkembang sedemikian pesat. Telepon GSM yang tadinya hanya bisa dinikmati oleh golongan ekonomi kelas atas, kini tukang sayur yang keliling komplek perumahan dengan gerobakpun menggunakan telepon genggam (seluler). Praktis usia bisnis wartel hanya bertahan tidak lebih dari 7 tahun.
Keputusan investasi yang di dasarkan pada trend cukup memiliki resiko yang besar jika tidak di imbangi dengan kajian yang lebih mendalam. Yang perlu dicermati mengenai yang berhubungan dengan trend  adalah bahwa pada umumnya follower tidak pernah lebih baik daripada pioneer-nya. Jika tidak cerdik dalam membaca pasar dan proyeksinya ke depan, apalagi tidak disertai dengan pengalaman dan kompetensi yang mumpuni, investasi yang anda lakukan akan sia-sia dan tidak akan mendatangkan hasil apa-apa kecuali stress dan penyesalan.

2. TIDAK MEMILIKI PERENCANAAN BISNIS YANG BAIK
Apa yang dibutuhkan ketika anda hendak membangun sebuah rumah idaman? Ya, sebelum proses pembangunan dimulai anda perlu menyiapkan dana yang cukup, lahan yang sesuai, gambar rencana bangunan. Begitu juga dengan usaha/bisnis. Sayangnya, banyak usaha berskala mikro, kecil dan menengah yang mengabaikan perencanaan bisnis ini dan lebih banyak memilih menjalankan bisnis dengan mengandalkan feeling.
Perencanaan bisnis ini sebaiknya dimulai dari menetapkan visi dan misi usaha. Visi adalah ujung perjalanan yang hendak dituju. Logikanya, bagaimana kita melakukan perjalanan jika tujuannya tidak ada. Itulah pentingnya sebuah visi. Dari situlah perencanaan bisnis dijabarkan secara lebih detil. Perencanaan bisnis ini menyangkut apa, siapa, kapan, dan bagaimana. Anda perlu menentukan berapa keuntungan yang harus anda dapatkan tahun ini, lima tahun kedepan atau sepuluh tahun yang akan datang. Sebesar apa bisnis anda akan tumbuh lima atau sepuluh tahun kedepan. Bagaimana anda akan menjalankan bisnis anda sehingga pertumbuhannya sesuai yang anda kehendaki. Kapan anda akan memulai menjalankan strategi-strategi pencapaian yang sudah anda susun. Siapa yang akan anda libatkan, dan seterusnya.
Ukuran-ukuran dalam perencanaan bisnis ini sangat penting. Filosofinya, segala sesuatu yang tidak bisa diukur hampir mustahil untuk ditingkatkan. Dan segala sesuatu yang bisa diukur selalu bisa di tingkatkan. Perencanaan bisnis salah satunya adalah membuat dan menetapkan ukuran-ukuran tersebut sehingga pengusaha memiliki “dashboard” yang bisa menunjukkan sinyal  apakah bisnis sedang bertumbuh ataukah stuck.

3. TIDAK MENGUASAI MANAJEMEN CASHFLOW YANG BAIK
Banyak pelaku bisnis yang beranggapan bahwa selagi punya modal yang besar bisnis pasti “aman”. Pengertian aman disini sebenarnya tidak cukup beralasan. Karena bisnis tidak hanya tentang ketersediaan modal uang tetapi juga bagaimana mengelola uang yang dimiliki untuk bisa diputar dan dilipat tigakan atau bahkan lebih.
Modal uang yang besar lama-lama akan habis juga jika tidak di manage secara baik. Modal atau uang bagi bisnis adalah seperti darah bagi tubuh kita. Jika kita kekurangan darah, tubuh kita akan lemah dan lesu. Tidak bergairah dan mudah lelah. Agar bisnis tidak lesu diperlukan keahlian pengelolaan keuangan yang baik. Misalnya, bagaimana caranya agar uang yang mengendap bisa diputar, bagaimana menekan harga, bagaimana mengurangi stok yang menumpuk digudang, kapan harus investasi asset, bagaimana membuat perencanaan pajak, memperpendek jangka waktu tagihan, dan seterusnya. Sehingga darah terus mengalir ke setiap selang nadi kehidupan bisnis anda.

Bersambung ke Bagian 2....


______________________________
Formula Bisnis Indonesia
For Better Indonesia
Expert in Business Coaching
http://formulabisnisindonesia.com
 

Rabu, 21 Maret 2012

F.A.Q


F.A.Q.

APA ITU COACHING ?

Coaching menurut ICF (International Coach Federation) adalah “A Partnering with clients, in thoughts-provoking, an creative process that inspires them to maximize their personal and professional potential”. Jadi Coaching secara lebih umum dapat diartikan sebagai sebuah kerjasama dan proses kreatif yang tujuannya adalah menginspirasi, memprovokasi serta mengeksplorasi dan memberdayakan potensi personal/profesional klien secara terarah dan terukur, dengan cara bertanya, metafora dan memberikan feedback/feedforward.


APA PERBEDAAN MENDASAR ANTARA COACHING
DENGAN TRAINING Dan CONSULTING?

Saat ini istilah Coaching sudah mulai ramai dibicarakan. Tetapi tidak sedikit yang menganggap bahwa Coaching itu sama saja dengan Training dan Consulting, padahal ada perbedaan mendasar pada ketiganya.

Training adalah lebih menekankan pada sharing knowledge/skills. Seorang Trainer bertanggungjawab untuk mentransformasikan konowledge/skills tertentu kepada audiensnya. Tujuan dari training, adalah merubah dari yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak bisa (secara teknis) menjadi bisa.

Consulting lebih menekankan pada solusi (solution provider), penyelesaian masalah (problem solver) dan mereka melakukannya untuk klien (do it for you). Sehingga consulting ini lebih pada memberikan ikan daripada mengajari mengail.

Coaching lebih menekankan pada re-educating, mengekspolrasi dan memberdayakan sumberdaya-sumberdaya (exploring dan empowering of resources), orientasinya pada hasil (results) dengan berfokus pada proses yang terarah dan terukur. Coaching lebih pada mengajari mengail daripada memberi ikan.


APA ITU BUSINESS COACHING?

Business Coaching adalah aktifitas coaching yang dilakukan oleh Coach dengan pemilik/pelaku bisnis dengan tujuan meningkatkan performa bisnisnya sesuai yang dikehendaki oleh klien.


APA ITU EXECUTIVE COACHING?

Executive Coaching adalah aktifitas coaching yang diperuntukkan kepada para eksekutif perusahaan. Dalam hal ini (biasanya) pemilik bisnis (business owner) hanya menjadi sponsor, yang memfasilitasi para eksekutifnya untuk dilatih (coaching) dengan tujuan peningkatan performa personal maupun organisasional.


SEBERAPA EFEKTIF BUSINESS COACHING dan 
EXECUTIVE COACHING?

Olivero, Bane & Kopelman melakukan sebuah study, mereka melakukan analisis dampak Executive Coaching dibandingkan dengan Training. Mereka mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa eksekutif perusahaan yang diberikan Training peningkatan produktifitasnya hanya sebesar 22.4%, angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan eksekutif perusahaan yang diberikan Coaching. Eksekutif yang diberikan coaching, produktifitasnya MENINGKAT sampai 88%.
Hasil study Olivero, Bane & Kopelman tersebut diperkuat juga oleh hasil study dari Manchester Inc.'s (Busines Wire, 4 Januari 2001) yang mengambil sampel dari 100 eksekutif perusahaan untuk mengukur efektifitas dan peningkatan produktifitas ketika mereka menggunakan metode Coaching. Mereka diberikan Change-oriented Coaching dan Growth-oriented Coaching selama 6 hingga 12 bulan. Dan hasilnya :
1. Terdapat peningkatan produktifitas sebesar 53%
2. Peningkatan kualitas kinerja sebesar 48%
3. Peningkatan penguatan organisasi 48%
4. Pelayan pada pelanggan meningkat 39%
5. Penurunan tingkat komplain sebesar 34%
6. Peningkatan hubungan dengan pelanggan 37%
7. Mereduksi biaya sebesar 23%
8. Peningkatan keuntungan usaha sebesar 22%
9. Peningkatan hubungan kerja dengan atasan langsung ( pendapat 77% eksekutif)
10. Peningkatan hubungan kerja dengan supervisor 71%
11. Kerjasama Tim meningkat 67%
12. Kepuasan kerja meningkat 61%
13. Menurunkan konflik sebesar 52%
14. Meningkatkan komitmen organisasional sebesar 44%

Dari gambaran tersebut, coaching memiliki dampak yang sangat signifikan dibandingkan metode yang lain. Sehingga dengan demikian metode coaching adalah sebuah pilihan keputusan yang tepat untuk meningkatkan performa baik secara personal maupun organisasional.


BAGAIMANA COACHING DI LAKUKAN?

1.    One on One Coaching.
Dalam coaching seorang pelatih (coach) hanya berhadapan dengan satu klien.
2.    Group Coaching.
Dalam coaching, seorang pelatih (coach) berhadapan dengan lebih dari satu klien.

Ada 3 proses dalam coaching : Pre-Coaching, Coaching dan Post-Coaching. Pada fase Pre-Coaching diawali dengan melakukan evaluasi bisnis atau diagnosa permasalahan sehingga pelatih (coach) mendapatkan gambaran jelas pada bagian-bagian yang mana yang perlu improvement segera, serta persetujuan perjanjian coaching antara coach dengan klien. Pada fase Coaching adalah proses penggalian dan pemberdayaan potensi, sehingga klien menemukan pilihan-pilihan solusi dan mampu mengambil keputusan untuk melakukan eksekusi dari pilihan solusi tersebut. Sedangkan fase Post-Coaching adalah pengukuran atau evaluasi terhadap proses coaching yang telah dilakukan.

Coaching dilakukan secara reguler, umumnya 2 kali pada setiap bulan, setiap sesi coaching berdurasi 2 jam. Ketentuan coaching akan dituangkan dalam Perjanjian Program Coaching.
BERAPA LAMA IDEALNYA COACHING DILAKUKAN?

Sebenarnya tidak ada batasan waktu ideal dalam hal coaching ini. Klien bisa mengikuti program coaching sesuai kebutuhannya. Di FBI, ada batas minimal program coaching yaitu 3 (tiga) bulan, dan sesudahnya dapat di evaluasi, klien berhak menentukan untuk stop coaching atau melanjutkan program coaching. Dalam kenyataannya, karena bagi beberapa orang, coaching adalah hal yang relatif baru, 3 (tiga) bulan pertama tersebut adalah waktu penyesuaian, namun tidak sedikit pula yang merasakan impact dari coaching secara signifikan di 3 (tiga) bulan pertama tersebut.


BAGAIMANA CARA MENGIKUTI PROGRAM COACHING DI FBI?

Anda bisa langsung menghubungi kantor FBI dan/atau melakukan perjanjian dengan salah satu Coach FBI, jika diperlukan akan dilakukan evaluasi bisnis, kemudian menandatangani surat perjanjian program coaching dan memenuhi kewajiban-kewajiban seperti yang terteran dalam surat perjanjian tersebut, maka coaching bisa dimulai.


APA ALASAN MEMILIH COACH DARI FBI 
UNTUK PROGRAM COACHING?

5 Keunggulan FBI dibanding dengan penyedia layanan coaching lainnya adalah :

1.    Seluruh pelatih (Coach) FBI adalah Praktisi NLP (Neuro-Linguistic Programming). NLP adalah sebuah “methodology of achievement, psichology of excellence and technology of achievement” yang telah diakui dan telah terbukti dapat efektif dalam melakukan eksplorasi dan pemberdayaan potensi personal maupun organisasional.
2.    Setiap pelatih (Coach) FBI bukan sekedar pelatih tetapi juga praktisi bisnis. Dengan demikian pelatih (Coach) FBI tidak hanya sekedar bicara teori-teori atau asumsi-asumsi tetapi juga telah memiliki pengalaman praktis sebagai pelaku bisnis.
3.    Seluruh pelatih (Coach) FBI adalah member dari International Coach Federation (ICF - www.coachfederation.org), sehingga setiap Coach FBI telah memiliki standarisasi kompetensi secara internasional dalam hal coaching.
4.    Berpengalaman. PT. Formula Bisnis Indonesia - For Better Indonesia (atau disebut FBI), adalah salah satu penyedia layanan coaching di Indonesia, yang telah beroperasi sejak tahun 2008. Selama rentang waktu hingga sekarang FBI telah melakukan coaching kepada lebih dari 250 perusahaan/bisnis, Itu artinya teknik dan metode coaching yang FBI terapkan telah teruji. FBI pernah menjadi Coaching Provider untuk proyek CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Bank Mandiri, Tbk., dalam pengembangan kewirausahaan mahasiswa di Indonesia (2010-2011). FBI tidak hanya sebagai coaching provider, tetapi juga creating coach.
5.    Cakupan kerja FBI adalah di seluruh wilayah Indonesia


 SKALA USAHA/BISNIS SEPERTI APA YANG LAYAK
MENGIKUTI PROGRAM COACHING?

Keputusan layak atau tidaknya mengikuti program coaching tidak ditentukan dari seberapa besar skala usaha/bisnisnya, tetapi lebih pada seberapa besar pencapaian yang dikehendaki dan seberapa berartinya pencapaian tersebut bagi klien. Anda tidak perlu mengikuti program coaching jika pencapaian yang anda inginkan itu tidak cukup berarti untuk anda wujudkan.


APA SAJA INDIKASI SEBUAH BISNIS/USAHA
MEMBUTUHKAN PROGRAM COACHING?

Secara umum, anda membutuhkan program coaching, jika :
1.         Pencapaian omset dan keuntungan tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
2.         Bingung mengelola dan mengontrol keuangan (banyak terjadi kebocoran).
3.         Menghadapi persaingan usaha masih mengandalkan “perang harga”.
4.         Organisasi dan Bisnis belum berjalan efektif dan efisien.
5.         Kinerja dan Produktifitas karyawan stagnan atau bahkan menurun.
6.         Tidak cukup memiliki kemampuan managerial.
7.         Kurang mampu menggerakkan karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan.
8.         Turn-over karyawan cukup tinggi.
9.         Ingin melakukan ekspansi tetapi tidak tahu strateginya.
10.     Bisnis/usaha belum tersistemasi dengan baik.
11.     Sering terjadi konflik antar bagian dalam organisasi perusahaan.
12.     Tidak ada pengukuran yang jelas pada setiap aktifitas bisnis.
13.     Belum cukup puas dengan pencapaian saat ini.
14.     Ingin melipatgandakan omset dan profit secara signifikan.
15.     Ingin melakukan perluasan pasar (ekspansi pasar).
16.     Ingin memperbesar “market share”.
17.     Ingin memiliki tim yang solid dan loyal.
18.     Ingin bisnis bisa tetap berjalan dengan baik dan tetap memberikan keuntungan meskipun tanpa keterlibatan pemilik (business owner)
19.     Ingin mereduksi biaya-biaya.
20.     Ingin menciptakan suasana yang kondusif dalam aktifitas pekerjaan.
21.     Ingin memperbesar skala bisnis/usaha.
22.     Ingin melakukan franchise bisnis.
23.     Dan lain-lain…


PEBISNIS DIMANA SAJA YANG DAPAT DIJANGKAU OLEH COACH FBI?

Pada dasarnya para Coach FBI siap untuk melakukan coaching di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini infrastruktur FBI telah siap di 4 kota di Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya, Medan dan Denpasar. Diluar 4 Kota tersebut tentu saja masih bisa dilayani oleh Coach FBI.

ADAKAH GARANSI KEBERHASILAN DALAM COACHING?

Ada. FBI menggaransi proses coachingnya sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan. Keberhasilan dan kesuksesan coaching tentu saja menjadi tanggungjawab klien sendiri. Karena Coach tidak terlibat dalam ‘day to day activities’ pada bisnis/usaha klien. Yang paling menentukan keberhasilan klien dalam coaching adalah seberapa besar KOMITMEN dan KESUNGGUHAN klien untuk berhasil.


BAGAIMANA FBI TURUT MEMBERIKAN ANDIL
DALAM UPAYA MENJADIKAN INDONESIA LEBIH BAIK?

Data menunjukkan bahwa jumlah entrepreneur di Indonesia hanya sebesar 0.18% dari total populasi (data BPS 2010). Jika penduduk indonesia sebanyak 140 juta jiwa, berarti hanya ada sekitar 250.000 entrepreneur di Indonesia! Padahal kemajuan dan kemandirian ekonomi suatu negara, salah satu parameternya minimal memiliki jumlah entrepreneur yang memiliki keunggulan daya saing sebanyak 2% dari total populasi (berarti Indonesia minimal harus memiliki sekitar 2.5 juta entrepreneur).

FBI tidak memiliki kuasa untuk merubah 0.18% menjadi 2%. Tetapi melalui program coaching, FBI membantu para pelaku bisnis untuk menciptakan keunggulan daya saing dalam bisnisnya. Disamping itu, dengan coaching sebuah usaha/bisnis bisa menjadi lebih menguntungkan dan mampu melakukan ekspansi, sehingga diharapkan bisa memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan bagi pelaku usaha dan karyawannya serta terbukanya lapangan kerja yang lebih luas. Diluar hal tersebut, FBI berusaha menjalin kerjasama dengan lembaga/institusi terkait yang memiliki konsern dalam pengembangan kewirausahaan di Indonesia.


BAGAIMANA CARA MENJADI BUSINESS COACH DI FBI?

Syarat pertama untuk menjadi Business Coach di FBI adalah memiliki passion yang kuat untuk membantu para pelaku bisnis dalam meningkatkan performa bisnisnya melalui coaching.

Disamping itu, untuk menjadi Business Coach di FBI diwajibkan mengikuti Professional Coach Training dan Certified Business Coach Training yang diselenggarakan oleh FBI, menjalani asistensi dan tandem coaching minimal 72 jam dan mengikuti workshop Financial Literacy. Menjadi poin yang sangat bernilai jika calon coach telah memiliki sebuah bisnis/usaha (bagi calon coach yang belum memiliki usaha/bisnis bisa saja bergabung menjadi business coach FBI, tetapi nantinya akan tetap di dorong dan di rangsang untuk membangun bisnisnya sendiri).

[RA]