INOVASI
STRATEGI PEMASARAN
Salah satu
pilar utama dalam bisnis adalah tentang finansial. Butuh dukungan finansial
yang memadai untuk menjalankan sebuah usaha dan aspek ini pula yang menjadi
salah satu penentu kemampuan sebuah bisnis untuk bisa menjaga
sustainabilitasnya.
Jika bicara
tentang finansial dalam bisnis, bukan hanya tentang seberapa banyak modal usaha
yang anda siapkan untuk menjalankan bisnis, tetapi juga seberapa banyak uang
yang bisa anda hasilkan dari bisnis yang anda jalankan. Banyak bisnis yang
dibangun dengan modal usaha yang cukup banyak sehingga biaya operasional bisnis
aman untuk jangka waktu satu tahun misalnya, tetapi pada akhirnya tumbang juga.
Dan tidak sedikit usaha yang dibangun dengan modal pas-pasan, tetapi mampu
menjaga sustainabilitasnya sebagai sebuah entitas bisnis bahkan mampu melakukan
ekspansi yang menakjubkan. Dari sini, kita bisa menarik sebuah hipotesis : kemampuan sebuah usaha untuk menjaga
sustainabilitasnya ditentukan oleh kemampuannya mencetak uang.
Kemampuan
mencetak uang tersebut tidak semata ditentukan oleh seberapa inovatif
produk/jasa yang anda tawarkan. Kami melakukan analisa sederhana, ternyata
kemampuan menciptakan produk yang inovatif tidak selalu berbanding lurus dengan
respons positif pasar terhadap produk tersebut. Setidaknya ada dua alasan
mengapa produk (yang disebut) inovatif tersebut tidak diterima dengan baik oleh
pasar, pertama, karena inovasi yang diciptakan tidak atau kurang memberikan
kebermanfaatan bagi konsumen. Dengan kata lain, inovasi yang anda ciptakan
belum tentu selaras dengan kebutuhan pasar saat ini. Kedua, kekurangmampuan
pelaku bisnis dalam mengkomunikasikan produknya dengan baik. Sehingga pasar
tidak teredukasi dengan baik tentang nilai dari produk anda tersebut.
Fakta lain,
ada banyak pelaku bisnis dalam setiap jenis usaha. Kompetisi dalam bisnis
menjadi sebuah keniscayaan. Yang mampu bertahan adalah mereka yang mampu
memenangkan persaingan. Mungkin saja produknya sama, dalam artian tidak ada
inovasi yang cukup berarti, hanya beda merk dan labelnya saja. Dalam kasus
seperti ini kemampuan memenangkan persaingan lebih ditentukan oleh kemampuannya
memengaruhi konsumen. Kemampuan memengaruhi konsumen tersebut akan berdampak
pada peningkatan market-sharenya.
Sehingga bisa ditarik hipotesis kedua : produk
yang inovatif belum tentu direspons positif oleh pasar, yang dibutuhkan adalah
inovasi dalam strategi pemasaran.
Dari
hipotesis pertama dan kedua kita bisa melihat korelasinya secara jelas dan
tegas. Bahwa kemampuan sebuah bisnis mencetak uang sangat ditentukan oleh
inovasinya dalam strategi pemasaran.
Banyak bisnis
yang dijalankan dengan stratgei pemasaran yang itu-itu saja, atau sebut saja
dijalankan secara konvensional. Sementara itu perilaku pasar senantiasa berubah
dari waktu ke waktu. Perubahan perilaku pasar harus diimbangi dengan strategi
pemasaran yang lebih up to date. Dulu,
mungkin dengan membuka toko (di lokasi strategis) konsumen akan datang dengan
sendirinya. Ini adalah strategi “menunggu
bola”. Kemudian para pelaku bisnis sadar bahwa strategi ini tidak lagi
relevan pada saat ini, maka kemudian merubah strateginya, dari menunggu bola
menjadi “menjemput bola”. Jika dulu
pelaku bisnis berharap konsumen datang, dalam strategi “menjemput bola” ini,
pelaku bisnis yang mendatangi konsumen. Pelaku bisnis menjadi lebih aktif
melakukan pendekatan kepada konsumen secara langsung. Strategi ini dinilai
cukup efektif. Tetapi apakah strategi ini masih relevan saat ini?
Ya, dalam
konteks tertentu, strategi “menjemput bola” masih cukup relevan. Tetapi ingat,
kompetisi dalam bisnis semakin ketat. Setiap pelaku bisnis berusaha
mempertahankan dan bahkan berusaha memperluas pasarnya. Seperti dalam permainan
sepak bola, bagaimana anda bisa menjemput bola, jika bolanya sedang di ‘gocek’
oleh pemain lawan. Dalam konteks tersebut strategi menjemput bola tidak lagi
relevan. Anda harus berusaha “merebut
bola” jika ingin memenangkan persaingan. Disinilah anda butuh inovasi dalam strategi pemasaran.
Bagaimana
anda bisa merebut bola tanpa melakukan pelanggaran, tanpa harus mendapat
ganjaran kartu kuning dari wasit. Bagaimana strategi anda untuk bisa melakukan
penetrasi pasar dengan lebih kuat. Bagaimana strategi anda untuk bisa
mempertahankan existing costumers sekaligus
mampu mendapatkan lebih banyak new
costumers. Anda akan dipandu untuk
dapat menciptakan inovasi pemasaran yang jitu dengan mengikuti workshop EASY
MARKETING (1 day workshop) tanggal 23 Februari 2012 di Hotel NOVOTEL Manggadua Square, Jakarta. Pendaftaran peserta dan informasi lebih lanjut, hubungi 021 583
583 33 atau 085 8822 8822 8 (Sisca), 085 648 072 509 (Philipus).
Seminar Easy
Marketing ini diselenggarakan oleh Formula Bisnis Indonesia (FBI) - For Better
Indonesia, sebuah lembaga pelatihan bisnis (business
coaching) yang telah dan berhasil membantu menaikkan performa bisnis dari
para pelaku usaha secara signifikan melalui coaching.
FBI telah melakukan coaching pada
lebih dari 300 perusahaan dari berbagai jenis usaha antara lain : Manufaktur,
Garmen, Konveksi, Asuransi, Telekomunikasi, IT & Solutions, Gymnasium,
Restoran, Jasa Ekspedisi, Majalah, TV Cable, Architect, Design Interior,
Fotografi, Clothing, Bengkel, Peternakan, Makanan & Minuman, Jamu, General
Trading, dan lain-lain. [RAY]