F.A.Q.
APA ITU COACHING ?
Coaching menurut ICF (International Coach Federation) adalah “A Partnering with clients, in
thoughts-provoking, an creative process that inspires them to maximize their
personal and professional potential”. Jadi Coaching secara lebih umum dapat
diartikan sebagai sebuah kerjasama dan proses kreatif yang tujuannya adalah
menginspirasi, memprovokasi serta mengeksplorasi dan memberdayakan potensi
personal/profesional klien secara terarah dan terukur, dengan cara bertanya,
metafora dan memberikan feedback/feedforward.
APA PERBEDAAN MENDASAR ANTARA COACHING
DENGAN TRAINING Dan CONSULTING?
Saat ini istilah Coaching sudah mulai ramai dibicarakan.
Tetapi tidak sedikit yang menganggap bahwa Coaching
itu sama saja dengan Training dan Consulting, padahal ada perbedaan
mendasar pada ketiganya.
Training adalah lebih
menekankan pada sharing knowledge/skills. Seorang Trainer bertanggungjawab
untuk mentransformasikan konowledge/skills tertentu kepada audiensnya. Tujuan
dari training, adalah merubah dari yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak
bisa (secara teknis) menjadi bisa.
Consulting lebih
menekankan pada solusi (solution
provider), penyelesaian masalah (problem
solver) dan mereka melakukannya untuk klien (do it for you). Sehingga consulting
ini lebih pada memberikan ikan daripada mengajari mengail.
Coaching lebih menekankan
pada re-educating, mengekspolrasi dan
memberdayakan sumberdaya-sumberdaya (exploring
dan empowering of resources), orientasinya pada hasil (results) dengan berfokus pada proses yang terarah dan terukur. Coaching lebih pada mengajari mengail
daripada memberi ikan.
APA ITU BUSINESS COACHING?
Business Coaching adalah aktifitas coaching yang dilakukan oleh Coach dengan pemilik/pelaku bisnis
dengan tujuan meningkatkan performa bisnisnya sesuai yang dikehendaki oleh
klien.
APA ITU EXECUTIVE COACHING?
Executive Coaching adalah aktifitas coaching yang diperuntukkan kepada para eksekutif perusahaan. Dalam
hal ini (biasanya) pemilik bisnis (business
owner) hanya menjadi sponsor, yang memfasilitasi para eksekutifnya untuk
dilatih (coaching) dengan tujuan
peningkatan performa personal maupun organisasional.
SEBERAPA EFEKTIF BUSINESS COACHING dan
EXECUTIVE COACHING?
Olivero, Bane & Kopelman
melakukan sebuah study, mereka melakukan analisis dampak Executive Coaching dibandingkan dengan Training. Mereka mendapatkan sebuah
kesimpulan bahwa eksekutif perusahaan yang diberikan Training peningkatan produktifitasnya hanya sebesar 22.4%, angka
tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan eksekutif perusahaan yang
diberikan Coaching. Eksekutif yang diberikan coaching, produktifitasnya
MENINGKAT sampai 88%.
Hasil study Olivero, Bane & Kopelman tersebut
diperkuat juga oleh hasil study dari Manchester Inc.'s (Busines Wire, 4
Januari 2001) yang mengambil sampel dari 100 eksekutif perusahaan untuk
mengukur efektifitas dan peningkatan produktifitas ketika mereka menggunakan
metode Coaching. Mereka diberikan Change-oriented
Coaching dan Growth-oriented Coaching selama 6 hingga 12 bulan. Dan
hasilnya :
1. Terdapat peningkatan produktifitas sebesar 53%
2. Peningkatan kualitas kinerja sebesar 48%
3. Peningkatan penguatan organisasi 48%
4. Pelayan pada pelanggan meningkat 39%
5. Penurunan tingkat komplain sebesar 34%
6. Peningkatan hubungan dengan pelanggan 37%
7. Mereduksi biaya sebesar 23%
8. Peningkatan keuntungan usaha sebesar 22%
9. Peningkatan hubungan kerja dengan atasan langsung ( pendapat 77%
eksekutif)
10. Peningkatan hubungan kerja dengan supervisor 71%
11. Kerjasama Tim meningkat 67%
12. Kepuasan kerja meningkat 61%
13. Menurunkan konflik sebesar 52%
14. Meningkatkan komitmen organisasional sebesar 44%
Dari gambaran tersebut, coaching memiliki dampak
yang sangat signifikan dibandingkan metode yang lain. Sehingga dengan demikian
metode coaching adalah sebuah pilihan keputusan yang tepat untuk meningkatkan
performa baik secara personal maupun organisasional.
BAGAIMANA COACHING DI LAKUKAN?
1.
One
on One Coaching.
Dalam coaching seorang pelatih (coach) hanya berhadapan dengan satu
klien.
2.
Group Coaching.
Dalam coaching, seorang pelatih (coach) berhadapan dengan lebih dari
satu klien.
Ada 3 proses dalam coaching : Pre-Coaching, Coaching
dan Post-Coaching. Pada fase Pre-Coaching diawali dengan melakukan evaluasi
bisnis atau diagnosa permasalahan sehingga pelatih (coach) mendapatkan gambaran jelas pada bagian-bagian yang mana
yang perlu improvement segera, serta persetujuan perjanjian coaching antara coach dengan klien. Pada fase Coaching
adalah proses penggalian dan pemberdayaan potensi, sehingga klien menemukan
pilihan-pilihan solusi dan mampu mengambil keputusan untuk melakukan eksekusi
dari pilihan solusi tersebut. Sedangkan fase Post-Coaching adalah pengukuran atau evaluasi terhadap proses coaching yang telah dilakukan.
Coaching
dilakukan secara reguler, umumnya 2 kali pada setiap bulan, setiap sesi
coaching berdurasi 2 jam. Ketentuan coaching
akan dituangkan dalam Perjanjian Program Coaching.
BERAPA LAMA IDEALNYA COACHING DILAKUKAN?
Sebenarnya tidak ada batasan waktu ideal dalam hal
coaching ini. Klien bisa mengikuti program coaching sesuai kebutuhannya. Di
FBI, ada batas minimal program coaching
yaitu 3 (tiga) bulan, dan sesudahnya dapat di evaluasi, klien berhak menentukan
untuk stop coaching atau melanjutkan
program coaching. Dalam kenyataannya,
karena bagi beberapa orang, coaching
adalah hal yang relatif baru, 3 (tiga) bulan pertama tersebut adalah waktu
penyesuaian, namun tidak sedikit pula yang merasakan impact dari coaching
secara signifikan di 3 (tiga) bulan pertama tersebut.
BAGAIMANA CARA MENGIKUTI PROGRAM COACHING DI FBI?
Anda bisa langsung menghubungi kantor FBI dan/atau
melakukan perjanjian dengan salah satu Coach FBI, jika diperlukan akan
dilakukan evaluasi bisnis, kemudian menandatangani surat perjanjian program coaching dan memenuhi
kewajiban-kewajiban seperti yang terteran dalam surat perjanjian tersebut, maka
coaching bisa dimulai.
APA ALASAN MEMILIH COACH DARI
FBI
UNTUK PROGRAM COACHING?
5 Keunggulan
FBI dibanding dengan penyedia layanan coaching
lainnya adalah :
1.
Seluruh pelatih (Coach)
FBI adalah Praktisi NLP (Neuro-Linguistic
Programming). NLP adalah sebuah “methodology
of achievement, psichology of excellence and technology of achievement”
yang telah diakui dan telah terbukti dapat efektif dalam melakukan eksplorasi
dan pemberdayaan potensi personal maupun organisasional.
2.
Setiap pelatih (Coach)
FBI bukan sekedar pelatih tetapi juga praktisi bisnis. Dengan demikian
pelatih (Coach) FBI tidak hanya
sekedar bicara teori-teori atau asumsi-asumsi tetapi juga telah memiliki
pengalaman praktis sebagai pelaku bisnis.
3.
Seluruh pelatih (Coach)
FBI adalah member dari International Coach Federation (ICF - www.coachfederation.org),
sehingga setiap Coach FBI telah
memiliki standarisasi kompetensi secara internasional dalam hal coaching.
4.
Berpengalaman. PT. Formula Bisnis Indonesia - For
Better Indonesia (atau disebut FBI), adalah salah satu penyedia layanan coaching di Indonesia, yang telah
beroperasi sejak tahun 2008. Selama rentang waktu hingga sekarang FBI telah
melakukan coaching kepada lebih dari 250 perusahaan/bisnis, Itu artinya teknik
dan metode coaching yang FBI terapkan
telah teruji. FBI pernah menjadi Coaching
Provider untuk proyek CSR (Corporate
Social Responsibility) PT. Bank Mandiri, Tbk., dalam pengembangan
kewirausahaan mahasiswa di Indonesia (2010-2011). FBI tidak hanya sebagai coaching provider, tetapi juga creating coach.
5.
Cakupan kerja FBI adalah di seluruh wilayah
Indonesia
SKALA
USAHA/BISNIS SEPERTI APA YANG LAYAK
MENGIKUTI
PROGRAM COACHING?
Keputusan layak atau tidaknya
mengikuti program coaching tidak ditentukan dari seberapa besar skala
usaha/bisnisnya, tetapi lebih pada seberapa besar pencapaian yang dikehendaki
dan seberapa berartinya pencapaian tersebut bagi klien. Anda tidak perlu
mengikuti program coaching jika pencapaian yang anda inginkan itu tidak cukup
berarti untuk anda wujudkan.
APA SAJA INDIKASI SEBUAH BISNIS/USAHA
MEMBUTUHKAN PROGRAM COACHING?
Secara umum, anda membutuhkan program coaching, jika :
1.
Pencapaian omset dan keuntungan tidak
sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
2.
Bingung mengelola dan mengontrol
keuangan (banyak terjadi kebocoran).
3.
Menghadapi persaingan usaha masih
mengandalkan “perang harga”.
4.
Organisasi dan Bisnis belum
berjalan efektif dan efisien.
5.
Kinerja dan Produktifitas
karyawan stagnan atau bahkan menurun.
6.
Tidak cukup memiliki kemampuan
managerial.
7.
Kurang mampu menggerakkan
karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan.
8.
Turn-over karyawan cukup tinggi.
9.
Ingin melakukan ekspansi tetapi
tidak tahu strateginya.
10.
Bisnis/usaha belum tersistemasi
dengan baik.
11.
Sering terjadi konflik antar
bagian dalam organisasi perusahaan.
12.
Tidak ada pengukuran yang jelas
pada setiap aktifitas bisnis.
13.
Belum cukup puas dengan
pencapaian saat ini.
14.
Ingin melipatgandakan omset dan
profit secara signifikan.
15.
Ingin melakukan perluasan pasar
(ekspansi pasar).
16.
Ingin memperbesar “market share”.
17.
Ingin memiliki tim yang solid dan
loyal.
18.
Ingin bisnis bisa tetap berjalan
dengan baik dan tetap memberikan keuntungan meskipun tanpa keterlibatan pemilik
(business owner)
19.
Ingin mereduksi biaya-biaya.
20.
Ingin menciptakan suasana yang
kondusif dalam aktifitas pekerjaan.
21.
Ingin memperbesar skala
bisnis/usaha.
22.
Ingin melakukan franchise bisnis.
23.
Dan lain-lain…
PEBISNIS DIMANA SAJA YANG DAPAT DIJANGKAU OLEH COACH FBI?
Pada dasarnya para Coach FBI siap
untuk melakukan coaching di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini infrastruktur
FBI telah siap di 4 kota di Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya, Medan dan
Denpasar. Diluar 4 Kota tersebut tentu saja masih bisa dilayani oleh Coach FBI.
ADAKAH GARANSI KEBERHASILAN DALAM COACHING?
Ada. FBI menggaransi proses
coachingnya sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan.
Keberhasilan dan kesuksesan coaching tentu saja menjadi tanggungjawab klien
sendiri. Karena Coach tidak terlibat dalam ‘day
to day activities’ pada bisnis/usaha klien. Yang paling menentukan
keberhasilan klien dalam coaching adalah seberapa besar KOMITMEN dan KESUNGGUHAN klien untuk berhasil.
BAGAIMANA FBI TURUT MEMBERIKAN ANDIL
DALAM UPAYA MENJADIKAN INDONESIA LEBIH
BAIK?
Data menunjukkan bahwa jumlah
entrepreneur di Indonesia hanya sebesar 0.18% dari total populasi (data BPS
2010). Jika penduduk indonesia sebanyak 140 juta jiwa, berarti hanya ada sekitar
250.000 entrepreneur di Indonesia! Padahal kemajuan dan kemandirian ekonomi
suatu negara, salah satu parameternya minimal memiliki jumlah entrepreneur yang
memiliki keunggulan daya saing sebanyak 2% dari total populasi (berarti
Indonesia minimal harus memiliki sekitar 2.5 juta entrepreneur).
FBI tidak memiliki kuasa untuk
merubah 0.18% menjadi 2%. Tetapi melalui program coaching, FBI membantu para pelaku bisnis untuk menciptakan
keunggulan daya saing dalam bisnisnya. Disamping itu, dengan coaching sebuah usaha/bisnis bisa
menjadi lebih menguntungkan dan mampu melakukan ekspansi, sehingga diharapkan
bisa memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan bagi pelaku usaha dan
karyawannya serta terbukanya lapangan kerja yang lebih luas. Diluar hal
tersebut, FBI berusaha menjalin kerjasama dengan lembaga/institusi terkait yang
memiliki konsern dalam pengembangan kewirausahaan di Indonesia.
BAGAIMANA CARA MENJADI BUSINESS COACH DI FBI?
Syarat pertama untuk menjadi Business Coach di FBI adalah memiliki passion
yang kuat untuk membantu para pelaku bisnis dalam meningkatkan performa
bisnisnya melalui coaching.
Disamping itu, untuk menjadi Business Coach di FBI diwajibkan
mengikuti Professional Coach Training
dan Certified Business Coach Training
yang diselenggarakan oleh FBI, menjalani asistensi dan tandem coaching minimal 72 jam dan mengikuti
workshop Financial Literacy. Menjadi
poin yang sangat bernilai jika calon coach
telah memiliki sebuah bisnis/usaha (bagi calon coach yang belum memiliki usaha/bisnis bisa saja bergabung menjadi business coach FBI, tetapi nantinya akan
tetap di dorong dan di rangsang untuk membangun bisnisnya sendiri).
[RA]